Postingan

Phi-Phi Island dan Ombak Setinggi 7 Meter

Gambar
                I am ready now. Ada tiga hal hobiku, jalan-jalan, makan dan tidur. Bangun jam 6 pagi setelah begadang, ini hal yang sulit. I love sleeping, biasa sampai 8 jaman, ngikutin saran dokter.                  Mini van yang menjemput   juga tepat waktu datangnya, aku suka tour yang menghargai waktu begini. Van juga tidak menjemputku saja, di dalam sudah ada beberapa turis asal Cina dan Filipina.   Tampaknya kami satu rombongan.                  Sampai di pelabuhan cuaca aman-aman saja, meski dari handphone saya akan diprediksi berawan dari pemerintah Thailand. Sebelum berangkat kami disuguhin kudapan isi selai nenas yang enak, beberapa aku masukin kekantong, kebetulan belum sarapan.   Mungkin hanya sekedar kudapan dan jus, tapi sejujurnya, untuk makanan yang disediakan oleh tour agent, keduanya rasanya enak.                  Guide kami pun menjelaskan rute perjalanan kami. Perjalanan memakan waktu satu jaman lebih, tergantung ombak. Kapal yang kami tumpangi

SANG NAVIGATOR MORAL KEILMUAN (Biografi Prof. Dr. H. Syafaruddin, M.Pd.)

Gambar
Oleh Romi Aswandi Sinaga   Prof. Dr. S yafaruddin M.Pd . , lahir di Asahan-Sumatera Utara, 16 Juli 1962 tepatnya di desa Padang Mahondang Pulau Rakyat. Beliau adalah putra kedua dari delapan bersaudar a pasangan bapak Mahmud Siahaan dan Ibu Nurhani Siregar. Lahir dari keluarga karyawan PT. Socfindo, Perkebunan Aek Loba Divisi Padang Pulau, dan juga keluarga petani. Ayahnya yang karyawan juga bertani dalam usaha memenuhi pendidikan anak-anaknya untuk bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Pendidikan Sang Pendidik Pak Syafar begitu panggilan akrabnya, m enyelesaikan Sekolah Dasar tahun 1975 di SD Padang Pulau Asahan. Saat mengenyam pendidikan di SD tersebut, dia rajin membantu orang tuanya bertani dan berdagang kecil-kecilan. Dia berasal dari keluarga karyawan dengan banyak tanggungan dan penghasilan hidupnya pas-pasan. Dari hal ini, dia belajar bersungguh-sungguh dan berkeyakinan teguh bahwa dengan bekerja keras semua usaha akan tercapai sehingga dia

SEPAK TERJANG BOCAH MEUNASAH (Biografi Prof. Dr. Abd. Mukti, M.A.)

Gambar
Oleh Romi Aswandi Sinaga Si Bungsu dari Meunasah             Meunasah Tanjong adalah sebuah desa yang terletak di bekas wilayah kerajaan Samudera Pasai, sekarang berada di wilayah administratif kemungkinan Simpang Mulieng, Kecamatan Syamtalira A. Letaknya kira-kira 30 km sebelah timur kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor pertanian dan sebagian kecil bekerja sebagai pegawai negeri dan pedagang. Para petani di desa ini mengolah sawah mereka sebanyak dua kali setahun, yang dialiri dengan irigasi yang relatif sudah bagus. Sejak hadirnya proyek-proyek besar, seperti Exon Mobil, PT. Aron, pupuk Iskandar Muda, Pabrik Kertas Kraf, yang beroperasi disekitar kota Lhoukseumawe dan kabupaten Aceh Utara sejak tahun 1975, masyarakat di kedua daerah ini sudah sangat terbuka tehadap perubahan-perubahan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi di sekitar mereka. Sejak itu, misalnya minat para pelajar di kedua daerah ini untuk masuk sekolah umum meni