Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

SEBENARNYA AKU BUKAN INTERVIEWER GALAK

Gambar
Seminggu lalu, aku ditugaskan untuk mewawancarai peserta seleksi kru LPM Dinamika IAIN SU. Ini sebuah permainan asyik buatku. Dalam perekrutan angkatan lalu, aku berhasil membuat Bulan  menangis, menakut-nakuti Nazila, Dedek terpancing emosi, dan F iza memutuskan untuk pindah ke LKSM. Honestly, aku bukan seorang interviewer yang galak, hanya saja mereka terlalu lugu untuk melakukan wawancara. Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Aku percaya itu. Dahulu, setelah aku menamnatkan sekolah di MAN Pematang Bandar, aku merantau ke Batam. Ceritanya sih Cuma untuk jalan-jalan, tapi tiga bulan bukan waktu yang singkat untuk sekedar jalan-jalan memuaskan hobi sambil berkunjung di rumah kakak aku di daerah Batu Aji, Batam. So, aku putusin untuk berburu pekerjaan. Aku merasakan banyak interview untuk melamar pekerjaan. Dari wawancara di berbagai Perusahaan di daerah Muka Kuning, di berbagai Departement Store sekawasan Batam, sampai di sebuah perusahaan finansial di Nagoya.

BALADA KELUARGA “REDAKSI”

Gambar
Mungkin sudah takdir dari yang maha kuasa. Memiliki dua istri, jannah (istri pertama) dan Lulu (istri kedua). Mertua, bapak Murpy dan ibu Ayun. Dan dikaruniain anak yang manis-manis pula, Bibeh (sulung), Bembeng (Anak ke-2), Hindah (anak ke-3), Fitlay (anak ke-4), Isma (anak ke-5), Rina (anak ke-6), dan Hilmah (si bungsu). Keputusan ini terjadi akhir tahun lalu. Aku yang kala itu merasa berhutang budi pada keluarga Dinamika (ayah Molen dan kedua istrinya: Indah dan Nopi) yang telah membesarkan aku sampai seperti ini, memutuskan untuk menjadi pemimpin keluarga kecil yang masih berhubungan darah dengan keluarga Dinamika seperti kakak dan abang angkatku Heddy yang membentuk keluarga Litbang, Neyna dengan keluarga perusahaan dan Irhas, Design Grafis. Masa pengantin baru kulalui dengan banyak rintangan hidup. Dimulai dengan rintangan dari diriku sendiri. Aku berusaha menghilangkan sikapku yang kekanak-kanankan, egois, acuh tak acuh terhadap sesuatu, dan banyak lagi segenap kekur

KENAPA AKU JADI KOREA LOVER?

Gambar
Awas Rom, jangan sampe terlalu kekorea-koreaaan Kalimat di atas ditulis oleh Fitri Laily dalam sebuah kesempatan menulis SARAN untuk Kru LPM Dinamika IAIN SU di sebuah amplop, ya itung-itung saran tersebut merupakan evaluasi kinerja. Lah kok, Fitlay nyaranin aku seperti itu. Bukan saran dari editor untuk pemred-nya. Alih-alih, ada apa sebenarnya? Ssssttttt... sebenarnya aku ingin ngobrol berdua aja sama Fitlay untuk ngejelasin hal ini. But, okkey-lah, aku jelasin lewat tulisan ini. Punten mbah Fitlay, sebenarnya aku itu bukan penggila all about Korea, yang ngefans segala produksi yang berasal dari negeri gingseng tersebut. But, honestly, produksi mereka lumayan bagus dari negeri Pancasila ini, terutama industri hiburannya. Drama dan film-nya punya alur yang rasional ketimbang sinetron Indonesia yang ceritanya setiap hari mengenai balas dendam melulu atau film Indonesia yang kebanyakan menceritakan ulah setan-setan aneh dengan segenap artis-artisnya yang vulgar.  Boy

Si Bungsu Punya Adik

Anak bungsu, bontot, atau dalam bahasa Jawa, ragil dan bahasa Inggrisnya, the youngest brother. Yup, terlahir sebagai anak bungsu dari 7 orang bersaudara, saya punya karakter yang banyak orang bilang MANJA. Ngomongin masalah MANJA, yang perlu saya klarifikasi, anak MANJA itu juga bisa mandiri tau. Buktinya, saya sekarang mampu, apa ya???? Kayaknya masih bergantung sama ortu. Hehehe... Bayangin aja, jarak usia saya dengan kakak saya ke-6 , 9 tahun. Hmmm... pastinya saya itu jadi rebutan keenam saudara-saudari saya. Dulu waktu usia saya masih satu tahun, saya itu chabi banget. Kalo diajak jalan-jalan, saya dibilang orang barat atau Cina. Kegemasan orang-orang terkadang buat saya kesal, mereka sering cubit-cubit pipi saya. Well okkay, yang penting kalo diajak jalan-jalan, saya kudu dibeliin mobil-mobilan atau coklat batangan yang gede. Jadi anak bungsu juga mendirita, karena sering disuruh sama kakak dan abang saya. Semetara saya nggak bisa nyuruh siapapun. Hiks... 

I’M TRAVELOGUE WRITER

Gambar
Dataran Merdeka, Malaysia Medan, 20 Mei 2012 Dari tadi pagi, aku mikirin presentasiku melulu tentang tentang Tekhnik Menulis Straight News. Aigoo ... hari ini emang aku ditugaskan untuk ngasih bekal ilmu buat peserta seleksi kru LPM Dinamika IAIN SU. Sampe bela-belain meluangkan waktu liburan untuk jadi pemateri. Entah kenapa, aku tuh senang banget nyebarin ilmuku yang dikit ini. Mungkin juga karena salah satu dari banyak cita-citaku adalah guru. Hahhaayyy... kata orang cita-citaku yang satu ini adalah cita-cita yang memiliki standarisasi kelas bawah, hmmm... tapi menurutku guru adalah profesi yang sangat mulia. Lagipula aku adalah orang yang anti dengan impian-impian setinggi langit, seperti kata motivator di TV atau penulis novel yang sering ngasih motivasi untuk mengukir impian setinggi-tingginya. Itu karena ayahku juga, yang menasehati anak-anaknya untuk bercita-cita menurut kemampuan kami. Dan menurutku ini lebih rasional. Eitss, kenapa aku bilang cita-citaku banyak, k