Opera Kematian
'Jedor... dor...' Dua peluru menembus kepala seorang penyanyi opera termashur di Kanada.
8.47 PM - KANADA
Penonton bubar seketika saat suara tembakan menggema di Main Stage Theatre, Kanada. Diana J. Fransisca yang kala itu sedang menyanyi 'The Phantom Opera Is Dead' dengan nuansa keanggunan musik opera rubuh karena dua peluru menembus pelipis kiri dan tengah keningnya.
Diana-penyanyi opera yang sedang naik
daun di Kanada; suara merdunya bisa menyihir para penggemarnya. Diana
dikenal sebagai penyanyi muda berbakat yang telah banyak mengukir
prestasi. Tidak hanya itu, Diana termasuk selebritis yang nyaris tidak
pernah mendapat gosip miring di media. Ihwal ini yang membuat masyarakat
Kanada terkagum-kagum padanya.
Sirene
mobil polisi terdengar dari kejauhan. Di pentas megah itu, hanya ada
lima orang penggemar, para musisi dan para pihak manajemen mengelilingi
jasad Diana yang berlumuran darah merah pekat. Dan, di salah satu
deretan kursi penonton, terlihat perempuan paruh baya yang terpaku
sambil memegang senapa: senjata yang digunakan untuk membunuh Diana.
Polisi secepat mungkin menuju ruangan. Lalu, sang perempuan itu diringkus dengan borgol di tangannya. Mayat Diana JF lalu diotopsi di General Hospital, Ottawa, Kanada.
Sementara itu dilokasi yang
berlainan, di Ottawa Prison, perempuan yang belakangan diketahui bernama
Keylee Fransisca di introgasi.
'Motif apa yang mendorong Nyonya membunuh Diana?' kata polisi yang berada dihadapan Keylee.
'....' Keylee hanya diam di bawah lampu yang cahayanya tak begitu terang.
'Kenapa?' bentak polisi itu.
Keylee tersentak,'D..Di...Diana putri tunggal saya yang saya titipkan pada saudagar kaya, Mr. Morgan.'
Ia mulai berlinangan air mata,'Diana benci sama saya, benci sama ibunya, ia bahkan tak mau mengucapkan saya 'mom'. Semoga ia tenang disurga.'
Kemudian Keylee meminta,'Saya mohon diizinkan mengikuti upacara pemakamannya.'
'Okay, itu permintaan terakhir sebelum kau disidang,' ucap polisi tersebut.
Pemakaman itu senyap dengan hujan rintik-rintik. Orang-orang mengenakan busana hitam beserta payung hitam mereka. Keylee meronta, menangis yang disertai jeritan,'Maafkan mama Diana.' Ia meletakkan karangan bunga di makam Diana.
Dua polisi pengawal lengah. Saat pemakaman selesai, Keylee merampas senapan polisi itu. Lalu, Keyle terbujur kaku, bersimbah darah karena peluru yang bersemayam di kepalanya.
8.47 PM - KANADA
Penonton bubar seketika saat suara tembakan menggema di Main Stage Theatre, Kanada. Diana J. Fransisca yang kala itu sedang menyanyi 'The Phantom Opera Is Dead' dengan nuansa keanggunan musik opera rubuh karena dua peluru menembus pelipis kiri dan tengah keningnya.
***
***
Polisi secepat mungkin menuju ruangan. Lalu, sang perempuan itu diringkus dengan borgol di tangannya. Mayat Diana JF lalu diotopsi di General Hospital, Ottawa, Kanada.
***
'Motif apa yang mendorong Nyonya membunuh Diana?' kata polisi yang berada dihadapan Keylee.
'....' Keylee hanya diam di bawah lampu yang cahayanya tak begitu terang.
'Kenapa?' bentak polisi itu.
Keylee tersentak,'D..Di...Diana putri tunggal saya yang saya titipkan pada saudagar kaya, Mr. Morgan.'
Ia mulai berlinangan air mata,'Diana benci sama saya, benci sama ibunya, ia bahkan tak mau mengucapkan saya 'mom'. Semoga ia tenang disurga.'
Kemudian Keylee meminta,'Saya mohon diizinkan mengikuti upacara pemakamannya.'
'Okay, itu permintaan terakhir sebelum kau disidang,' ucap polisi tersebut.
***
9.12 A.M. - Pemakaman Santa NourachPemakaman itu senyap dengan hujan rintik-rintik. Orang-orang mengenakan busana hitam beserta payung hitam mereka. Keylee meronta, menangis yang disertai jeritan,'Maafkan mama Diana.' Ia meletakkan karangan bunga di makam Diana.
Dua polisi pengawal lengah. Saat pemakaman selesai, Keylee merampas senapan polisi itu. Lalu, Keyle terbujur kaku, bersimbah darah karena peluru yang bersemayam di kepalanya.
Komentar
Posting Komentar