Objektivitas Jurnalis, Dipertanyakan.

Dalam buku Sembilan Elemen Jurnalisme karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel termaktub pernyataan 'kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran' yang dijadikan elemen pertama yang mesti dimiliki seorang jurnalis. Dan, sejauh mana kita-para jurnalis-memahami makna kebenaran yang kebanyakan tafsirannya tersirat dalam pelbagai persepsi?


Kasus Robert McNamara (Menteri Pertahanan Amerika) ketika perang di Vietnam menjadi sorotan dunia. Bagaimana mungkin McNamara yang ditugaskan Lyndon Johnson (Presiden Amerika kala itu) ke Vietkong melakukan kebohongan publik. Ia tidak menyatakan kebenaran saat pertemuan pers di bandar udara Tan Son Nhut tetapi apa yang diucapkannya menjadi sebuah fakta saat itu.

Setelah delapan tahun kemudian, New York Times dan Washington Post membongkar fakta yang sebenarnya berdasarkan dokumen rahasia Amerika (Pentagon Papers) bahwa situasi Vietnam seperti neraka; berbeda dengan laporan McNamara. Kasus ini memperumit para jurnalis; ternyata narasumber dari seorang ahli, juga tidak dapat dipercayai secara mutlak kebenarannya.

Banyak orang yang berselisih paham memaknai 'kebenaran.' Penyebab utamanya adalah karena persepsi 'tidak ada kebenaran mutlak.' 'Pada ihwal ini ada kebulatan suara mutlak dan juga kebingungan yang sempurna: semua orang setuju wartawan harus menyampaikan kebenaran,' tulis Kovach dan Rosenstiel.
Berbicara mengenai kebenaran berita maka akan berkenaan dengan tingkat objektivitas seorang jurnalis. 'Begini maksudnya, Anda tidak bisa bersikap objektif karena Anda hidup dengan bias tertentu,' kata Patty Calhoun, redaktur Westword,'namun Anda sudah pasti bisa mengejar akurasi, kejujuran, dan kebenaran. Dan pengejaran ini berlangsung terus.'

Bias agama, kekeluargaan, suku, ras, dan semacamnya membuat jurnalis melemah dengan keobjektivitasannya. Saat jurnalis akan membuat berita tentang kekerasan yang dilakukan ayahnya sendiri-misalnya-tidak dapat dipungkiri ia akan sulit untuk objektivitas. Lalu, objektivitas yang bagaimana yang harus diterapkan?

Kovach dan Rosenstiel menjawab pertanyaan tersebut,'Bukanlah wartawan yang harur objektif. Namun, metodenya yang harus objektif' tulisnya.



Dan, perlu dipahami bahwa kebenaran berita tidak akan ada apabila seorang jurnalis masih diketiakin oleh pemerintah atau pihak tertentu. James Carey berpendapat bahwa bangkitnya fasisme dan ketidakindependensian adalah bermula saat jurnalis mendapat sensor dari pihak tertentu,' Pada taiun 1930-an, kita saksikan bahwa industor baja dan kimia membeli jurnalisme di Eropa.'

Jurnalis akan mampu mengemukakan berita yang objektif melalui metode disiplin verifikasi. Sesuai ihwal itu, kebenaran akan muncul saat kita Jurnalis melepas bias ketika mewartakan sesuatu dan waktu juga mampu menguaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR ISLAM DI NEGERI NONMUSLIM (Biografi Prof. Dr. Nawir Yuslem, M.A.)

Jejak Sukses Pecinta Buku (Biografi Prof. Dr. Nur Ahmad Fadhil Lubis, M.A.)

BERJUANG DEMI ILMU (Biografi Prof. Dr. H. Ramli Abdul Wahid, M.A.).