Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

GEMPITA PELATIHAN PELATIH ALA DPF Sebuah Aksi Filantropi dalam Teacher Competency Program Bagian Kelima

Kebanyakan siswa berasumsi bahwa guru identik dengan segudang latihan- latihan yang diberikan kepada siswa. Para siswa terkadang melontarkan keluh dengan wajah kesal mereka jika sang guru memberi latihan yang rumit dan banyak. Bisa dipastikan, hari-hari siswa dipenuhi oleh seambrek latihan.  Fakta ini sering kita temukan saat kita berpapasan dengan dunia sekolah. Ada hal yang berbeda dalam acara Teacher Competency Program , kini  para guru yang biasa melatih melalui latihan dengan soal mata pelajaran bidangnya akan diberi latihan-latihan berantai oleh Trainer . Akankah guru tersebut merasakan hal serupa yang dirasakan siswa mereka? Minggu, 10 Juli 2011, dua puluh peserta yang bernotabene Guru SMK Swasta Bunda Siti Banun Labuhan Batu Selatan memasuki Balai Pertemuan Bunda Siti Banun di Jl. Lizardi Medan. Kali ini mereka akan mengikuti pelatihan babak kedua dalam materi Information and Communication Technolology.  Tidak hanya mereka, tetapi beberapa

Pertunjukan Mistis di Colosseum, Roma

Gambar
Sudah tiga hari tidak menulis, membuat kehidupan saya sesaat menjadi hambar. Aha...Catatan saya yang ke-58 ini, saya persembahkan terkhusus pada para komentator saya. Terimakasih atas perhatian Anda. Pertunjukan di Colosseum dimulai. *** 22 Juni 2009 - Imdonesia 'I got it,' jerit hati saya . Sekarang saya sedang mengenggam tiket menuju Roma, Eropa Barat. 'Saya siap berangkat sepekan lagi.' Siapa tidak kenal kota tertua di dunia ini. 2500 tahun silam, kota Roma didirikan. Kini, ia masih meninggalkan sejuta peninggalan sejarah bangsa Romawi yang membangkitkan hasrat wisatawan untuk menziarahinya, termasuk saya. Salah satu bangunan bersejarah yang menjadi target saya adalah Colosseum. Dibangun pada 70 Masehi ini, dahulunya menjadi tempat raja-raja Romawi melaga para gladiator (petarung) dan hewan-hewan. *** 29 Juni 2009 - Roma Akhirnya, saya telah sampai di Roma. Aroma tanah Roma sungguh gurih, membuat saya tak sabar mengelilinginya. Saat

Bajingan dan Istriku

Maaf, cerita ini terlalu dewasa dan kotroversial. Ini sebab cerpenis Jepang 'AK' dalam 'Rashomon.'Mulai.Malam yang begitu mencekam. Istri Ken Taro yang begitu mencintainya tertawa sepuasnya melihat kejijikan Ken Taro saat melihatnya. Bahkan ia mencoba menebas samurai ke leher Ken Taro.***Ken Taro mempercepat langkah lelahnya menuju rumahnya. Masih jauh, tetapi ia mendengar jeritan istrinya, Ayano yang menggema lewat dentum batang-batang bambu. 'Ayano,' desah Ken Taro kuatir. Ia hampir sampai. 'Brukk..,' suara pintu kayu yang didobrak Ken Taro mengganggu ritual pemerkosaan Cheng Ta, lelaki bajingan yang kerap memperkosa perempuan desa; kali ini Ayano. ***Ken Taro tak berdaya setelah diringkus oleh dua orang anak buah Cheng Ta. Ia cuma bisa menangis geram menyaksikan ritual itu.Ken Taro mulai muak. Ayano yang seharusnya memberontak; malah seolah menikmati adegan tersebut. Kentaro meludahi Cheng Ta dan Ayano.'Perempuan murahan!' Ken Ta

NII Goes to Campus

Anda sering mendengar sebuah seminar, workshop, maupun pelatihan bertemakan Goes to Campus , semisal salah satu tema roadshow dari stasiun TV swasta Indonesia? Kini zamannya Negara Islam Indosesia (NII) Goes to Campus . Memasuki Babak Masuk Kampus Doktrin NII meresahkan segelintir orang tua. Para ibu terpengaruh oleh gembar-gembor pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika tentang gerakan NII. Pembicaraan kaum ibu yang kerap disebut gosip berubah haluan, dari gosip selebritis menjadi obrolan NII. Resahnya para ibu rumah tangga disebabkan pemberitaan keberadaan NII terutama NII KW IX yang tengah menjelajahi sejumlah kampus ternama di Indonesia, khususnya kampus yang berlabel Islam. Pengkader NII sangat bernafsu dengan mahasiswa Islam yang menjadi target potensial. Mengapa demikian? Jawabnya, tiada lain adalah dikarenakan mental mahasiswa yang relatif labil dan sering menggebu-gebu dalam menyerap syariat Islam, namun tidak punya akar pemikiran yang kokoh. Bisa d

MEMBURU TIKET CAMPING GROUND

Kerumunan Kru Muda dan dua orang Dewan Redaksi, Indah dan Lana memikat telinga saya untuk menguping pembicaraan mereka. Tak satupun Kru Biasa ada di Sekretariat utama, kecuali saya, yang berniat menyapa mereka. 'Ada penyusup!' ujar Nisa, seorang Krumud yang berani-beraninya menyebut saya penyusup. Saya masuk. 'Lagi pada ngapain?' tanya saya menggali informasi rahasia ini. Tak ada jawaban cuma tatapan sinis dari mereka. Saya beranjak pergi dari mereka. Selentingan suara terdengar dari mulut Lana, "Krubis kan sibuk, jadi kalian beskesempatan besar." Saya semakin penasaran ihwal apa yang dirahasiakan begitu apik ini. Selang puluhan menit, di Musala Dinamika, Krubis diajak berkumpul dengan Lana dan Indah. "Catat pengumuman ini!" ujar Indah dengan senyum pahit tapi legit, "Tulis Feature kenapa kamu berhak menikuti camping ground dari Dema......" Terjawab sudah satu tanya di kepala saya. Dan jawabannya yakni memburu enam tiket c

MENGINTIP SISI KEDERMAWANAN TJONG A FIE Dari Filantropi Tjong sampai Filantropi Mahasiswa

Gambar
Perahu Jung menepi. Kedua kaki pemuda suku kahha itu terburu-buru menginjak tanah di tepi pantai Labuhan Deli (sekarang, Belawan). Berbekal celana puntung dan sekerat kayu pikulan, ia siap beradu nasib di negeri orang. TJONG A FIE Adalah Tjong A Fie, sosok mengagumkan dari Tiongkok. Tjong membulatkan tekad menebarkan kiprah sebagai pemuda ras Cina di kota idamannya tempo dulu. 1875, dulu masih zaman kejayaan praktek Poenale Sanctie Belanda yang menyengsarakan para kuli perkebunan karet dan teh di bagian Timur Soematrah. Dengan bermodalkan hanya 10 dolar uang mancho , Tjong mencoba peruntungan lain. Filantropi Ala Tjong Konseptualisasi filantropi yang berbasis praktek pelayanan sukarela guna memberi bantuan terhadap kaum yang membutuhkan ternyata tak lepas dari konteks filantropi Islam. Dalam buku Revitalisasi Filantropi Islami misalnya, disebut-sebut kesadaran kepedulian terhadap sesama manusia muncul pada abad ke-18 di Barat. Ma

Objektivitas Jurnalis, Dipertanyakan.

Dalam buku Sembilan Elemen Jurnalisme karya Bill Kovach dan Tom Rosenstiel termaktub pernyataan 'kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran' yang dijadikan elemen pertama yang mesti dimiliki seorang jurnalis. Dan, sejauh mana kita-para jurnalis-memahami makna kebenaran yang kebanyakan tafsirannya tersirat dalam pelbagai persepsi? Kasus Robert McNamara (Menteri Pertahanan Amerika) ketika perang di Vietnam menjadi sorotan dunia. Bagaimana mungkin McNamara yang ditugaskan Lyndon Johnson (Presiden Amerika kala itu) ke Vietkong melakukan kebohongan publik. Ia tidak menyatakan kebenaran saat pertemuan pers di bandar udara Tan Son Nhut tetapi apa yang diucapkannya menjadi sebuah fakta saat itu. Setelah delapan tahun kemudian, New York Times dan Washington Post membongkar fakta yang sebenarnya berdasarkan dokumen rahasia Amerika (Pentagon Papers) bahwa situasi Vietnam seperti neraka; berbeda dengan laporan McNamara. Kasus ini memperumit para jurnalis; ternyat

LARANGAN BERMUKA MASAM

Entah apa yang merasuki saya kala itu. Senyum yang sering terukir di wajah saya sejenak hilang dan berganti dengan kemasaman.Memang saya sedang dilanda pikiran yang seambrek: mengerjakan tugas-tugas dosen dan persiapan untuk ujian. Waktu mendesak saya. Tiba-tiba teman saya 'UN' bertanya tentang pelajaran yang sulit saya pecahkan. Pertanyaannya membuat saya muak. Lalu saya hanya diam dan menunjukkan wajah masam. Ia pun pergi dengan rasa kecewa. Kenapa saya bersikap begitu? Ini pertanyaan yang harus saya pecahkan. Saya tetap merasa ini sikap yang tepat.Sesampainya saya di asrama-shalat maghrib-lalu membuka Al-Quran. Tanpa saya sadari lembaran Al-Quran terjemahan itu tertiup oleh derasnya kipas angin dihadapan saya. Dan berhenti pada lembar yang bertuliskan surah 'Abasa.Saya kaget ketika membaca terjemahannya 'Ia Bermuka Masam'. Saya baca, baca, dan baca hingga akhir ayat. Dalam Q.S. 'Abasa: 1-16 dijelaskan bahwa surah itu turun karena kejadian:&

Agama Saya Cinta Damai

Lagi, syariat agama dijadikan tameng untuk melanggar hak-hak kemanusian tanpa memahami kewajiban yang harus ditempuh lebih awal. Tindak kekerasan semisalnya. Tercorengkah agama saat si penganut mencemarkan kefitrahannya? Jelas tidak. Setiap agama pada hakikatnya mencintai kata sakral ini: 'Kedamaian'. Kembali lagi kepada sipenganutnya yang memahami syariatnya dalam arti sempit. Menulusuri siapa yang salah dan siapa yang benar akan menjadi perkara mudah saat kita menjauhkan asumsi bahwa agama ikut campur dalam masalah ini. Sekali lagi, atas keterbatasan manusia, sangat besar memungkinkan menyalahinya. Sebenarnya penganut agama tidak usah membawa nama agama saat masalah yang universal menguak. Tapi bagaimana jika masalah itu menyangkut tentang keagaman. Jelas solusinya akan didapatkan dari syariat agama tersebut. Malah hukum negara juga harus mempertimbangkannya dengan agama yang bersangkutan. Baru-baru ini penganut Ahmadiyah yang mengaku Islam tetapi denga

PERSPEKTIF JURNALISME (Informasi Menciptakan Demokrasi)

Siapa sangka bahwa lahirnya jurnalisme pada akhir Abad Pertengahan, ditandai dari berita yang bermunculan dalam bentuk balada kisah, cerita, dan bahkan dalam bentuk lagu yang disenandungkan oleh pengamen jalanan. Jurnalisme modern yang sekarang kita ketahui ternyata berkembang dari perbincangan ringan di tempat umum seperti kafe di Inggris hingga kedai minum di Amerika. Akhirnya muncullah surat kabar pada 1609 yang dicetak dari sumber perbincangan, gosip, dan argumen publik mengenai apa saja di kedai-kedai tersebut. Tak dapat dielakkan. Ternyata bangsa Yunani-bangsa perintis demokrasi-sudah lebih dahulu melakukan ritual tersebut di pasar-pasar umum. 'Hampir semua yang penting tentang urusan tersebut dibuka untuk umum,' tulis pengajar jurnalisme, John Hohenberg. Sedangkan masyarakat Romawi mengembangkan konsep 'acta diurna' oleh Senat Romawi, yang ditulis di atas papirus untuk ditempel di dinding jalan. Lalu, muncullah spekulasi tentang pengaruh jurnalisme terhadap ter

BEGITU NIKMAT (Warisan Kuliner Khas Simalungun)

Gambar
Perjalanan mengitari pulau Samosir saya hentikan di sebuah warung khas batak 'Opung Simarmata'. Saya memilih warung ini karena merasa bosan menjejali makanan di Rumah Makan Khas Padang yang bercecer di penjuru kota yang pernah saya kunjungi. Lagipula ini adalah momen yang tepat untuk memanjakan lidah dengan kuliner tanah batak. Saya memilih meja kayu didampingi kursi panjang berpernis kilat yang berada di pojok. Cukup nyaman. Saya terkaget ketika mendengar suara pramusaji yang menanyakan saya mau pesan menu apa. Suara khas batak mengusik kenyamanan saya sejenak. 'Saya pesan nasi putih plus ayam ura, minumnya teh kelat,' saya menjawab dengan mantap. Lantunan lagu 'Dago Inang Sarge' terdengar melalui radio tape tua di tempat itu. Dahulu ayah saya yang berdarah batak sering menyanyikan lagu itu, tapi saya terlahir tanpa diwarisi bakat bahasa batak, hingga saya hanya mampu menikmati irama musik itu- tanpa tahu maknanya.  'Silahkan,' suara pramusaji i

IKAN CUPANG III

Dan PDKT gue berlanjut. Karena berketepatan bulan ramadan, gue datang k rumah Ara agak sorean *biar sekalian buka bareng. Impian gue terwujud. Setelah lama ketawa-ketiwi. Hening. Ketawa-ketiwi dan hening lagi *tapi romantis dong, Duk..3x, ciyahH, si beduk dpukul jg. Gue buka puasa breng krlg Ara *calon do'i yg baek budiman kan gue. Obrolan pun blnjut dgn Ibu Ara *ibu Ara agak humoris jg. Connect deh, malah lbh connect ibu@ drpd Ara tp ttep hti gue bwt Ara. Aneh@, klo d skolah gue n Ara ga prnh ktmuan. Alih-alih mw dpt hati Ara, tnyata dia dah pu@ pcr. Pd PDKT III, gue ngeliat Ara ddatengi cwoq laen, persis sprt dbilang tmn gue. Tp gue biase aje, lgpula gue pcya klo Ara dsurh milih. Pasti gue yg dplh, wong cakepan gue kog. Tp naluri manusia gue muncul, kasian tu cwoq. lbh baek mundur. Lgpula cinta gue blum smpe trun ke Hati- msh nyangkut dtenggrokan. Bye Ara, kini saat@, mncri target brkut@..

IKAN CUPANG II

3 jam brlalu drmh Ara.. Gue keburu pamit ni. Tp kagak mgkn gue pulang jalan kaki (bs patah kaki gue). 'Asep jmpt gue' gue krm k nmr asep. Asep jempt gue dgn mtor Legenda@. 'mw pulang kak?' ara tny. 'ehmm..'. 'bonyok loe mana ra?' tny gue mw pamit. 'dblkg kak'. Gue pamitan ma bonyok Ara. Gile baek bner gue kan. Akhr@ asep si tmn gue dtang. Entah mgp gue sneng bgt hri tu. Dah kbiasaan Gue klo naksir sm cweq hrus knl dlu ma bonyok@. Nah, gue pkr gue dah bhsil menarik perhtian bonyok n adik Ara. Seminggu brlalu, tiba2 Ara telpon 'kak, krmh dong'. Wah ksmptan bgs ni. 'napa Ra?'. 'adek Ara rindu ni ma kak'. 'Ok deh'. Dlm ht gue bkta, 'adek atw Ara@ yg rindu' (pkiran narsis). Lg2 minta anterin Asep. Maklum gue ga da mtor. Brum..brum.. Siang tu gue k rmh Ara lg. Ara tampk cantiq hr tu.. Dan...To be continued.