Ramuan Kematian
Istana Sulta Deli II |
Alkisah seorang pelayan dari kesultanan Deli yang teramat
dipercaya oleh sang Sultan Deli II. Ia bernama Maysaroh, gadis kasta bawah
yang tersohor karena kelihaiannya meracik bumbu masakan. Sultan merasakan
senang terhadapnya.
Maysaroh yang penuh pengabdian, tidak menyangka pelayan lain
menaruh iri padanya. Cibiran kecil sering terlontar samar-samar-terkadang amat
membuatnya geram-ia masih saja menanamkan kesabaran pada perlakuan
mereka.
Sultan nan agung rutin menyuruhnya membuat minuman hangat jahe yang dicampur
dengan madu dan sedikit kayu manis, konon inilah minuman penghantar tidur sang
sultan.
Suatu malam saat bulan tak tampak, Maysarah membuat minuman tersebut.
Tetapi, saat tengah membuatnya, ia mendengar suara Halimah, yang juga pelayan
kesultanan.
"Maysarah... Tolong saya."
Maysarah penasaran dan
meninggalkan minuman sultan.
"Ada apa Halimah?" Maysarah
menyahut.
"Saya melihat lipas di kelambu saya."
Maysarah melihat-lihat
sekeliling kamar tapi tak ada. Akhirnya ia bergegas menyiapkan minuman
sultan kembali.
Sultan akhirnya akan meminumnya. Hampir saja minuman itu diteguk
sultan.
"Hentikan Sultan," Zulaikha melontarkan kata-kata itu
tergesah-gesah, "Minuman itu sudah dicampur racun. Saya melihat Maysarah.
Sultan harus percaya. Coba perintah Maysarah untuk meneguknya. Niscaya maut
akan merenggutnya."
Raja Bertitah |
Sultan dan Maysarah sama-sama terkejut.Sultan tak akan
ambil pikir; ia masih percaya dengan Maysarah.
"Sultan, saya tak mungkin
berlaku seperti itu," Maysarah membela diri.
Tak terduga Sultan dengan
arif dan prasangkanya terhadap Zulaikha, ia menitahkan,
"Saya akan
buktikan. Tapi kau Zulaikha yang harus meminumnya."
Zulaikha ketakutan.
Cucuran keringat membasahi lingkaran rambut di kepalanya. Dua pengawal Sultan
memaksa ia untuk melakukan titah sang Sultan.
Zulaikha akhirnya mengaku minuman
itu, ialah yang mencampur racun karena ia menaruh iri pada Maysarah yang
teramat diberi sayang oleh sang Sultan. Akhir kisah, Zulaikha diasingkan di
sebuah daerah untuk menebus kebohongannya.
*Uji coba bercerita klasik
Komentar
Posting Komentar